BAB I
LANDASAN TEORITIS MEDIS
A.
Defenisi
Bronchopneumonia adalah
infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang mengenai parenkim paru. Bronchopneumonia
adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang
ditandai dengan adanya bercak-bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1996).
Bronchopneumina
adalah frekwensi komplikasi pulmonary, batuk produktif yang lama,tanda dan
gejalanya biasanya suhu meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat
(Suzanne G. Bare, 1993).
Bronchopneumonia
disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bronkopneumonia adalah
radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai
dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur
dan benda asing.
Pneumonia pada anak
dibedakan menjadi :
1.
pneumonia lobaris
2.
pnuemonia intertisial
3.
bronko pneumonia
Bronko pneumonia disebut juga
pnuemonia lobaris, yaitu radang paru – paru yang disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur dan benda – benda asing.
B.
Etiologi
Umumnya adalah bakteri,
yaitu streptococcus pneumonia dan Haemophillus Influenza pada bayi dan anak kecil
ditemukan staphylococus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat, serius
dan sangat progresif dengan mortilitas tinggi. Bronchopenomonia ada juga yang
disebabkan oleh virus, yaitu Respiratory syntical virus, virus influenza,
virus sitomegalik dan ada juga yang
disebabkan oleh jamur, yaitu Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas,
Blastomices Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans,
Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing.
Faktor lain yang mempengaruhi
timbulnya Bronchopnemonia adalah daya tahantubuh yang menurun misalnya akibat
malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang
tidak sempurna.
C.
Patofisiologi
Bronkopneumonia merupakan
infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronchopneumonia
yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan
alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi
demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah
mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis,
emfisema dan atelektasis
Kolaps alveoli akan
mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan
fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi
untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam
rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mngakibatkan
peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien
terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya
gagal napas. Secara singkat patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses sebagai berikut:
Gambaran patofisiologi
D.
Gejala Klinis
Bonkopneumonoia biasa nya di dahului oleh infeksi
saluraran nafas bagian atas selama beberapa hari. Suhu biasa nya mencapai
39-40°c. Anak sangat gelisah, dispea, pernafasan cepat dan dangkal disertai dengan pernafasan cuping
hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasa nya tidak di
jumpai di awal penyakit, anak akan mendapatkan batuk setelah beberapa hari, dimna
pada awlanya berupa batuk kering kemudian menjadi batuk produktif.
E.
Pemeriksaan Diagnostik.
a.
Pengambilan sekret secara broncoscopy dan
fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan
atau mencari etiologinya.
b.
Secara laboratorik ditemukan leukositosis
biasa 15.000 – 40.000 / m dengan pergeseran LED meninggi.
c.
pemeriksaan darah: Hb di bawah 12 gr %,
d.
Foto thorax bronkopeumoni terdapat
bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika pada pneumonia
lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
F.
Penatalaksaan medis
o
Oksigen 1-2L/menit
o
IVFD dekstose 10%: nad 0,9 %: 3:1 + kcl 10 mEq/500
ml cairan ,jumlah cairan sesuai BB, kenaikan suhu ,status dehidrasi.
o
jika sesk terlalu hebat ,bisa di berikan makanan
enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.
o
koreksi ganguan asam basa elektrolit
G.
Komplikasi
Komplikasi dari bronkopneumonia adalah sebagai berikut:
a.
Atelektasis adalah pengembangan paru-paru
yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau
refleks batuk hilang.
b.
Empisema adalah suatu keadaan dimana
terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh
rongga pleura.
c.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam
jaringan paru yang meradang.
d.
Infeksi sitemik.
e.
Endokarditis yaitu peradangan pada setiap
katup endokardial.
f.
Meningitis yaitu infeksi yang menyerang
selaput otak.
BAB II
LANDASAN TEORISTIS KEPERAWAATAN
A.
DATA DASAR PENGKAJIAN
Aktivitas/istirahat
Gejala : lemah,
kelelahan, insomia
Tanda : letargi
penurunan toleransi terhadap aktivitas
Sirkulasi
Gejala: riwayat adanya/
GJK kronik
Tanda : takikardi tampak
kemerahan atau pucat
Itegritas ego
Gejala : adanya stresor,
masalah finansial
Makanan atau cairan
Gejala : kehilangan
nafsu makan, mual/muntah riwaya DM
Tanda : distensi abdomen, hipertensi bunyi usus, kulit kering dengan tugor
buruk tampak malnutrisi
Neuro sensori
Gejala : sakit kepala
daerah prontal/infuenza
Tanda : perubahan
mental/bungung/somolen.
Nyeri kenyamanan
Gejala : sakit kepala
nyeri dada/plauritik, meningkatkan oleh batuk
Tanda : melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada posisi yang
sakit untuk membatasi gerak.
Pernafasan
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, PPOM, merokok, takipnea, dipsnea
progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.
Tanda : sputum merah muda berkarat atau puruler, perkusi pekak diatas area
yang kosolidasi dan premitus taktil dan vokal bertahap meningkat dengan
konsulidasi bunyi nafas menurun tidak ada diatas area yang terlibat.
Keamanan
Gejala : riwayat
gangguan sistem imun, demam 38,5-39 0C
Tanda : berkeringat mengigil
beulang, gemetar.
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat
mengalami pembedahan, penggunaan akohol kronis.
Pertimbangan : dorongan
menunjukan lama dirawat 6-8 hari
Rencana pemulangan :
bantuan perawatan diri tugas pemeliharaan rumah.
BAB III
LAPORAN KASUS
A.
PENGKAJIAN
1.
IDENTITAS ANAK
Nama : An. Agil
Anak ke : 3 Dari 3 Bersaudara
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 2 Tahun
Tempat Lahir : Padang
Tanggal Masuk Rumah
Sakit : 8 Januari 2011
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2011
Diagnosa Medis : BP
2.
GENOGRAM
Ket :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
:pasien
:tinggal serumah
3.
RIWAYAT MASA LAMPAU
Penyakit yang pernah
diderita : Deman biasa, Batuk, Pilek
Alergi : Udang
Kecelakaan : Belum Pernah mengalami
Imunisasi : Campak(+), TT(-), BCG(-), DPT (-), POLIO(-).
Tidakan yang dilakukan :
Tidak Ada
Pernah dirawat : Belum pernah
Lama dirawat : Tidak ada
4.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Orang Tua : Thypus
Saudara Kandung : 6 Bersaudara Si ibu anak ke 4
Penyait Keturunan : Tidak ada
Anggota Klrg yg meninggal :
Kakak Pasien
Penyebab : Setelah 4 (empat) hari Post Operasi
5.
POLA KEBIASAAN SEHARI
– HARI
NO
|
JENIS KEBUTUHAN
|
SEBELUM MASUK RS
|
SESUDAH MASUK RS
|
A.
|
NUTRISI
a. Makanan yang di
sukai
b. Makanan yang tidak
di sukai
c. Makanan Pantangan
d. Nafsu Makan
e. Porsi Makan yang di
habiskan
f.
Alat Makan yang di pakai
|
Sejenis Makanan ringan
Udang
Selaera makan ada
sikit, tapi sering
Piring, Tangan
|
Tidak ada nafsu makan
Permen, minyak
Anoreksia
Tidak ada nafsu makan
Piring, di sulang oleh ibu nya
|
B.
|
Minuman
a. Jumlah Minuman
dalam sehari
b. Minunam Kesukaan
c.
Hal –hal yang menghambat dalam pemenuhan cairan
|
± 4 gelas sehari
Minuman yang
tidak streril (X-tea, montea dan sebagai nya)
Kurang minum
|
Input cairan ± 3 gelas sehari
|
C.
|
Pola Tidur
a. Tidur siang……jam
b. Tidur malam…jam
c. Kebiasaan tidur
|
± 5 jam
± 8 jam
Sering ngigau
|
Tidak tentu
Pola tidur terganggu
Gelisah
|
D.
|
Kebersihan Diri
a. Mandi
o Mandi………x/hari
o Peralatan mandi
yang dipakai
o Dibantu oleh
keluarga/ perawat/ mandiri
b. Rambut
o Cuci rambut
o Pakai shampoo
c. Sikat Gigi
o Berapa x/ hari
o Memakai odol
d. Mengganti pakaian
o Berapa x/ hari
|
2x sehari
Sabun
Ibunya
2x sehari
Jhonson kid
2x sehari
Pepsoden
2x sehari
|
Belum ada
Air hangat (menyeka)
Belum ada sama sekali
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1 x
|
E.
|
Eliminasi
a. BAB
o Berapa kali sehari
o Warna BAB
o Konsistensi
o Bau
b. BAK
o Berapa kali sehari
o Warna BAK
o Bau
|
Tidak teratur
Coklet kehitaman
Padat, sedikit mengejan
Khas
Sering
Kuning
Khas
|
Belum ada BAB
Belum ada BAB
Belum ada BAB
Belum ada BAB
Sering
Kuning
Khas
|
F.
|
Pola Aktifitas
Bermain
(Sesuai umur)
|
Bermain bola, motor – motoran, canda dan tawa sama ibu
dan ayahnya
|
Tidak ada aktifitas
|
G.
|
Psikologi Perkembangan
( D.D.S.T )
o
Motorik halus
o
Motorik kasar
o
Sosial
o
Bahasa
|
Ada
Ada
Baik
Padang
|
Tidak dijumpai
Tidak dijumpai
Tidak merespon perawat
Padang
|
H.
|
Pengetahuan orang
tua Kesehatan
|
Kurang pengetahuan tentang penyakit pada anaknya
|
Kurang pengetahuan tentang penyakit pada anaknya
|
I.
|
Keadaan kesehatan
saat ini
o
Diagnosa Medis
o
Status Nutrisi
o
Status Cairan
o
Status Kebersihan
|
BP
Adekuat
Tidak adekuat
Baik
|
BP
Tidak adekuat
Tidak adekuat
Kurang baik
|
J.
|
Data Penunjang
o
Laboratorium
o
Radiologi
|
Tidak ada
Tidak ada
|
Tidak ada
Tidak ada
|
K.
|
Terapi/ Obat -
obatan
|
OBH
|
-Ambroxol
(dari pertama masuk ruangan sampai hri selasa)
Rabu-sabtu
-Inj.Ampicillin 350 gram / 8 jam /iv
-chloramfenicol 200gr/8 jam/IV
- Ambroxol 40gr 3x1 + salbutamol
|
6.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
TB/BB :83 cm/10,5 kg
2.
Kepala
a.
Bentuk : normal
b.
Rambut : normal, tidak kering
3.
Mata
a.
Pupil : normal
b.
Seklera : anemis
c.
Konjungtiva : pucat
d.
Ketajaman
Penglihatan : 6/6 normal
e.
Reflek
Cahaya : ada
f.
Pemakaian
alat bantu : tidak dijumpai
4.
Hidung
a.
Polip : tidak dijumpai
b.
Pendarahan : tidak dijumpai
c.
Penciuman : normal
d.
Peradangan : tidak dijumpai
e.
Fungsi
Penciuman : normal
5.
Mulut
a.
Bau : ( - )
b.
Mukosa
gusi : merah
c.
Peradangan : tidak dijumpai
d.
Gigi : kurang baik
e.
Perdarahan : tidak dijumpai
f.
Kebersihan : ya
g.
Pungsi
pengecapan : di
jumpai
h.
Kemampuan
menelan : aktif
6.
Gigi
a.
Jumlah : 28
b.
Gigi
berlubang : ada
c.
Caries : tidak dijumpai
7.
Tonsil
a.
Peradangan : tidak dijumpai
b.
Lidah : bercak putih
c.
Bibir : kering
8.
Telinga
a.
Seruman : ada
b.
Cairan : tidak dijumpai
c.
Peradangan : tidak dijumpai
9.
Jantung
a.
Bunyi
jantung : S1, S2 (veskuler)
b.
Irama
jantung : lub dub lub dub
c.
Nyeri
dada : tidak dijumpai
10.
Leher
a.
Kelenjar
getah bening : ada
b.
Kelenjar
tiroid : ada tapi pelan
c.
Vena
jugularis : teraba
11.
Paru-paru
a.
Bentuk
paru : normal
b.
Bunyi
nafas : wheezing, ronkhi
c.
Irama pernafasan : ireguler
d.
Kembangkan : tidak mengembang
secara sempurna
12.
Abdomen
a.
Inspeksi : simetris
b.
Palpasi : tidak ada nyeri
c.
Perkusi : gembung
d.
Auskultasi : tidak terdengarnya bising usus dengan
menggunanakan stetoskop
13.
Genetalia : normal
14.
Kulit : normal
15.
Ekstrimitas
a.
Bentuk
kekuatan : ada
b.
Rentang
gerak : aktif
c.
Refeks : babiski ( - ),
patella (+)
16.
Tanda-tanda vital :
17.
Kepandaian
anak sekarang :motorik keras
18.
Tanda-tanda
vital sign :
19.
Tingkat
kesadaran :composmentis
20.
Kesadaran
umum :
BAB III
LAPORAN KASUS
A.
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
2.
3.
4.
|
Ds:
o ibu mengatakan An.Agil
batuk berdahak.
Do:
o RR : 36 x/i
o Wheezing (+)
o Sianosis (-)
o Ronki basah (+)
o Batuk (+)
o O2 = 2 L / i
o Dahak (+)
o Adanya cairan encer berwarna putih
o Nebule ventolin ½ A & Nacl 0,9 % (1:1)
o Klien terpasang O2 1-2L/menit
Ds:
o Ibu ps mengatakan An. Agil demam
Do:
o Temp : 38,5 ° C
o Mengigil (-)
o Kejang (-)
o Klien tampak lemah , pucat
o Klien tidak dapat ber aktifitas
o Klien tidak bisa merespon perawat dengan baik
o Batuk (+)
o Rewel
Ds:
o ibu ps mengatakan An. Agil jarang minum
Do :
o
N :
98x/i
o
RR :
26X/I
o
BB:
10 Kg
o
Turgor
Kulit Kering
o
Mukosa
bibir kering
o
Lemah,
pucat (+)
o
Jumlah
inteke ±1 liter
o
Jumlah
auput ±1 liter
Ds:
o
Ibu mengatakan An. Agil tidak ada nafsu
makan selama di RS
Do:
o Lemas
o Porsi ¼ pirin
o penurunan volume feses
o Distensi Abdomen
o Berat badan sebelum masuk RS 13kg. sesudah masuk
RS 10,5 kg.
o Diet yang diberikan M2
o Muntah (-)
|
Penumpukan secret di jalan nafas
Proses inflamasi
Tidak adekuat intake dan output cairan
anoreksia
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Hipertermi
Kurang nya volume cairan tubuh
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
|
B.
PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret
di tandai dengan batuk produktif.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah
& pucat.
3. Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan dehidrasi di tandai dengan
Integritas kulit.
4. Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
|
||
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
||
1.
2.
3.
4.
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Hipertermi.
Kurang volume cairan tubuh.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
|
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24
jam Bersihan
jalan nafas kembali efektif dgn kriteria hasil : sekret dapat keluar.
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24
jam hipertermi teratasi dgn kriteria hasil: suhu tubuh kembali normal.
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24
jam dehidrasi teratasi dgn kriteria hasil: volume cairan elektrolit dalam
tubuh terpenuhi.
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24
jam masalah teratasi dgn kriteria hasil: asupan nutrisi adekuat.
|
o
kaji frekuensi / kedalaman dan gerakan dada.
o
Anjurkan ibu memberikan posisi senyaman mungkin.
o
Observasi karekteristik batuk.
o
Berikan Expectoran 3x1 sehari .
o
Kaji perubahan vital sign.
o
Anjurkan berikan paracetamol 3x1 sehari.
o
Berikan konpress air hangat.
o
Anjurkan pasien untuk beristirahat.
o
berikan penkes pada keluarga pasien agar pasien
di beri minum sesering mungkin.
o
Berikan cairan oral sedikit nya 2500/hari atau
sesuai kondisi individual.
o
Kaji turgor kulit, kelembaban , membran mukosa(Bibir,lidah).
o
Catat laporan mual dan muntah.
o
Kaji tanda vital,tanda dan gejala dehidrasi.
o
Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif.
o
Kaji status nutrisi pasien.
o
Anjurkan pasien untuk sering makan.
o
Tanyakan makanan kesukaan pasien.
o
Timbang berat badan pasien.
o
Kolaborasi ahli gizi.
|
o
Melihat adanya gerakan dada asimetris.
o
Melegakan jalan nafas.
o
Memperbaiki keefektifan upaya batuk.
o
Membantu meringan kan batuk pasien.
o
Untuk mengetahui perubahan terhadap demam.
o
Untuk menurunkan demam.
o
Menurunkan demam dan melancarkan sirkulasi darah.
o
Membantu pengeluaran keringat.
o
Untuk memenuhi kebutuhan cairan menurunkan resiko
dehidrasi .
o
Indikator langsung ke adekuatan volume cairan
meskipun membran mukosa.
o
Adanya gejala ini menurunkan masukan oral.
o
Menilai status dehidrasi dan keseimbangan asam
basa dan elektrolit.
o
Pemberian obat secara kasual atau oral penting
penyebab dehidrasi.
o
Untuk mengetahui pemenuhan nurtisi pasien.
o
Untuk pemenuhan asupan nutrisi.
o
Untuk membantu pemenuhan nutrisi.
o
Untuk mengetahui peningkatan nutrisi.
o
Untuk menentukan diet pasien.
|
C.
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
D.
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
No
|
No. Dx
|
Hari/Tgl/Jam
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Paraf
|
1
|
I
|
Senin/10-01-2011/11.20 wib
|
o menganjurkan pada keluarga Ps untuk
melakukan batuk efektif dgn menekan dada.
o Menganjurkan keluarga ps berikan
posisi senyaman mungkin pada An agil dgn posisi semi fowler.
o Ajarkan
keluarga ps untuk
melakukan fisioterapi dada.
o Anjurkan
pada kluarga untuk minum air hangat.
o Klien
terpasang O2 1-2L/Menit
o Kaji
TTV, pernafasan, irama dan kedalaman nafas
|
S :
o Ibu ps menyetujui anjuran penkes
dari perawat
O:
o keluarga ps mempraktekkan posisi
tidur semi fowler wizeeng (+) ronkhi kering (+) batuk (+) O2 =2 L/i
o Keluarga ps melakukan batuk efektif
dan memperaktekannya.
o Keluarga ps antusias dan kooperatif saat perwat
memberikan penkes.
A
:
o Masalah jalan nafas belum teratasi.
P
:
o Intervensi
di lanjutkan
o kaji ulang batuk, penumpukan sekret.
o Berikan
posisi senyaman mungkin.
o Kaji
ulang TTV
|
|
2.
|
II
|
Senin/10-1-2011/10.40 wib
|
o Menganjurkan kelurga ps memberikan
minum sesering mungkin pada An agil.
o Menganjurkan keluarga ps untuk
memberikan kompres air hangat.
o Menganjurkan keluarga ps memberikan
paracetamol 3x1 sehari.
o Menganjurkan kelurga ps menyeka
ekstrimitas atas maupun bawah.
o Bekerja
sama dengan tim medis tuk memberikan anti piretik pada pasien
|
S :
o Keluarga ps menerima anjuran atau
penkes dari perawat
O :
o T:37,5
o RR:28X/i
o Lemah, pucat (+), tidak dapat
beraktivitas, batuk (+)
o Keluarga ps kooperatif dalam
memperaktekan penkes dari perawat.
A
:
o Masalah belum teratasi
P
:
o Melanjutkan pengkajian pada ps An
agil.
o Anjurkan kelurga ps memberikan minum sesering mungkin pada An agil.
o anjurkan keluarga ps untuk
memberikan kompres air hangat.
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat.
|
|
3.
|
III
|
senin/11-1-2011/10.40 Wib
|
o Menganjurkan keluarga ps An agil
untuk memberikan minum sesering mungkin.
o Menganjurkan keluarga ps An agil
untuk banyak mengkonsumsi buah yang mengandung vit E(Apel, bengkoang).
o Kaji berat badan
o Mengkaji turgor kulit setelah dan
sebelum diberikan masukan cairan.
o Kolaborasi dgn dokter dan perawat ruangan yang sedang bertugas
|
S :
o Keluarga ps mengatakan An agil kurang
minum.
O :
o BB : 10.5 kg
o Pengeluaran urin lancar
o Tugor kulit jelek
o Lemah
(+)
o Pucat
(+)
A :
o Masalah belum teratasi
P :
o intervensi di lanjutkan
o kaji
turgor kulit ps
o anjurkan
pda keluarga untuk minum sesering mungkin dengan air hangat
o Pantau
masukan dan pengeluaran cairan
o Kolaborasi
dengan tim medis
|
|
4.
5.
6.
7.
8.
7.
5.
6.
9.
7.
|
IV
I
II
III
I
V
I
IV
|
Senin /12-1-2011/09.45
Selasa/ 13-1-2011/ 11.00
Selasa/13-1-2011/ 11.00
Selasa/13-1-2011/11.00
Selasa/13-1-2011/11.00
Rabu / 14-1-2011
Rabu / 14-1-2011
|
o mengkaji
status nutrisi
o menganjurkan
pasien untuk sering makan.
o Memberikan
makanan kesukaan pasien.
o Menganjurkan
pada keluarga ps untuk makan penuh protein, dan makan buah2an.
o Mengkaji
berat badan.
o Kolaborasi
dengan ahli gizi
o Mengkaji batuk, penumpukan sekret
di jalan nafas
o Memberikan
posisi senyaman mungkin untuk membebaskan jalan nafas.
o Kaji
ulang TTV, frekuensi dan kedalaman nafas
o Menganjurkan
pasien untuk minum air hangat.
o Kolaborasi
dengan tim medis
o Anjurkan kelurga ps memberikan minum
sesering mungkin pada An agil.
o anjurkan keluarga ps untuk
memberikan kompres air hangat.
o
Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat.
o Mengkaji
turgor kulit ps
o Menganjurkan
pda keluarga untuk minum sesering mungkin dengan air hangat
o Memantau
masukan dan pengeluaran cairan
o Memberikan
suasana yang aman dan tenang.
Kolaborasi
dengan tim medis
o Kaji
status nutrisi
o Makanan
yang di sediakan rumah sakit habis ½
dari porsi yang di sediakan dengan diet M2.
o Kaji
BB
o Kolaborasi
dengan ahli gizi.
-
Kaji pernafasan dan
karekteristik batuk
-
Beri posisi semi fowler pada
pasien
-
Kolaborasi dengan tim medis
o
Kaji Status Nutrisi
o
Kolaborasi dengan ahli gizi
|
S :
o Ibu ps mengatakan An.
Agil sudah mau makan.
O :
o Berat
badan bertambah 1,5 kg
o Pasien
tampak segar
o Tugor
kulit baik.
o Dapat
beraktivitas.
A :
o Masalah kekurangan
nutrisi belum teratasi.
P :
o Intervensi di lanjutkan.
o Kaji
status nutrisi
o Kaji
BB
o Kolaborasi
dengan ahli gizi.
S : ibu ps mengatakan sesak agil sudah kurang,
tapi batuk nya masih parah
O :
- Batuk (+), warna putih jernih.
o
Ibu pasien mempraktekkan pa yg
di anjurkan oleh perawat tentang fisioterapi dada
o
Wheezing (+), Ronki (+)
o
RR : 28*/i
o
Sesak berkurang, O2 tidak
terpasang.
o
Terapi medis :
o
Ambroxol syr + salbutamol
o
Inj. Cloramfenicol
A : Masalah sudah mulai teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
-
Kaji pernafasan dan
karekteristik batuk
-
Beri posisi semi fowler pada
pasien
-
Kolaborasi dengan tim medis
S : ibu pasien mengatakan An. Agil sudah tidak
demam lagi.
0 : T
: 36,2 °C
Batuk (+)
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi di hentikan
S : Ibu
pasien mengatakan agil sudah mau minum
O : turgor kulit baik
Pengeluaran urin : lancar
Minum ± 2 aQua besar dalam sehari ± 2500 L
Cairan parenteral Ecosol RL/ 12 jam
Wajah tampak mulai segar
A : Masalah sudah teratasi.
P : Intervensi di hentikan.
S : Ibu ps mengatakan nafsu makan An.agil
sudah mulai meningkat.
O : - Makanan yang di sediakan rumah
sakit habis ½ dari porsi yang di sediakan dengan diet M2.
-
BB meningkat menjadi 11 kg
-
Selain nasi dari rumah sakit pasien
juga makan nasi yang di beli ibu nya.
-
Lemah (+)
A :
Masalah belum teratasi
P :
Intervensi di lanjutkan
o
Kaji Status Nutrisi
o
Kolaborasi dengan ahli gizi
S : ibu ps mengatakan agil sudah tidak swsak
O :
- Batuk (-).
o
Ibu pasien mempraktekkan pa yg
di anjurkan oleh perawat tentang fisioterapi dada
o
Wheezing (-), Ronki (-)
o
RR : 26x/i
o
Sesak (-)
o
O2 tidak terpasang.
o
Ambroxol syr + salbutamol (+)
o
Inj. Cloramfenicol (+)
A : Masalah teratasi
P: Intervensi di hentukan
S : Ibu ps mengatakan pasien sudah mau makan.
O : - Makanan yang di sediakan rumah
sakit habis 1 dari porsi yang di sediakan dengan diet M2.
-
BB meningkat menjadi 12 kg
-
Selain nasi dari rumah sakit
pasien juga makan nasi yang di beli ibu nya.
-
Lemah (-)
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi di hentikan
|